(1)
Di bawah barisan tiang bendera rakyat yang tak tampak kibarnya
Layang-layang mainan kanak-kanak itu putus tali benangnya
Tergolek, tidak terurus
(2)
Melolong di gorong-gorong Ibukota
Tangisan caci-maki kanak-kanak membelah langit
Sungguhkah engkau tidak dapat mendengarnya?
(3)
Tanah
Air
Besi
Batu
Kayu
Nafas
Api
Kaki tangan itu membatu kepala
Beku !
(4)
Di pinggir jalur tol
Laki-laki muda itu mulai menarikan layang-layang
Tanpa peduli lalu-lalang
Tidak seorang pun menolehnya
Tidak juga dia, walau setiap hari melewatinya
(5)
Rakyat berbagi sesama rakyat
Melarat sampai sekarat.
Di bawah barisan tiang bendera rakyat yang tak tampak kibarnya
Layang-layang mainan kanak-kanak itu putus tali benangnya
Tergolek, tidak terurus
(2)
Melolong di gorong-gorong Ibukota
Tangisan caci-maki kanak-kanak membelah langit
Sungguhkah engkau tidak dapat mendengarnya?
(3)
Tanah
Air
Besi
Batu
Kayu
Nafas
Api
Kaki tangan itu membatu kepala
Beku !
(4)
Di pinggir jalur tol
Laki-laki muda itu mulai menarikan layang-layang
Tanpa peduli lalu-lalang
Tidak seorang pun menolehnya
Tidak juga dia, walau setiap hari melewatinya
(5)
Rakyat berbagi sesama rakyat
Melarat sampai sekarat.
Jkt-Bgr, Maret 2006
No comments:
Post a Comment