Wednesday, May 30, 2007
Obituari: Pramoedya Ananta Toer
”Setelah Kabar Kematian Pram”
Selamat Jalan menuju Rumah Keabadian
Usai dan sempurnalah tugasmu menjejaki kehidupan
dengan segenap tanda kecerdasan
anak bangsa
(Minggu, 30 April 2006)
”Di rumah duka Pram, duka-cita pelayat dan karangan bunga ”
Orang datang dengan segala hati
Jiwamu dalam keabadian
Semoga mereka yang telah hadir maupun yang kemudian
Dalam kesadaran dan kecerdasan
Untuk membaca dan memberi tanda-tanda di
Setiap jejak langkah jamannya.
(Minggu, 30 April 2006)
”Dengan sedikit gerimis di halaman rumah duka, menjelang penghormatan terakhir”
Langit memayung mendung
Sedikit gerimis
Alam Raya tertunduk sendu
Mendoa
Menyambut kepulangan Sang Anak
dalam peluk abadi Bunda Pertiwi
Tangis tidak diperlukan lagi
Jejaknya sudah menandai
Ia telah sempurna disebut sebagai
Diri-nya dan atas nama-Nya
(Minggu, 30 April 2006)
”Gerimis usai, matahari bersinar lagi: Sholat Jenasah untuk Pram”
Allahu Akbar...!!!
Mendung menyibak
Matahari tersenyum manis
Ia kembali ke rumah keabadian dalam Kasih Allah
Tuhan Seru Sekalian Alam
Sumber dari Segala Muasal.
Amin
(Minggu, 30 April 2006)
”Sehari setelah pemakaman, renungan dan penandaan di TPU Karet Bivak”
Innalillahi wa innailaihi roji’un... Allahu Akbar...!!!
Mendung memayung, tebal
Sayup-sayup suara adzan dan qomat di liang lahat
Orang-orang tertegun khidmat
Sekali suara guntur mengalun hentak
Merdu dan dalam
Angin meniup mengusir gerah di Siang Jakarta
Daun-daun tua, rontog dari rantingnya
Menyapih akar, pohon dan bunga-bunga
Serentak lembut menebar tebar
Timpa tanah lembut menggeletak
Usai
Daun-daun muda dan segar
Lekat kuat, tegar memayungi
Selamat Jalan Kawan
Di Rumah Kaca, tempat tinggal kita
Jejak Langkah dari Anak Semua Bangsa
Menandai sejarah hidupnya Bumi Manusia
Engkau telah mencatatnya.
(Jakarta, 1 Mei 2006)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment