Monday, September 1, 2008

"Salam di Gundah Pagi Kota Jakarta"

Buka pintu dan jendela, nafasi hari dengan senyum dan kegembiraan. Selamat pagi, dunia...

Apa yang dapat kau selakan di tengah hiruk-pikuk kotamu yang renta, terseyok beban, rusuh dan rombengan... kecuali menyempatkan diri dengan menyemangati hari? Pastikan dudukmu di kursi, tanpa paku, bara api, ambeien ataupun belati... pistol biarkan ia mati bersama mesiu dan harum bunga-bunga melati.

Kenanga di kebun belakang rumah, masih subur dengan resapan limbah dapur dan comberan kamar mandi kita. Harumnya, sengak menipu namun tetap menyegari...



Jakarta di Petogogan, 26 Agustus 2008