Ruang semu dalam rumah semu di jagad semu
perhelatan terselenggara tanpa pagar maupun pembatas
seleret garis pun tidak menandai adanya sekat aku, kau, dia, kami, kamu, kita dan mereka
siapa saja
tanpa bentuk
tanpa rupa
tanpa gerak
tanpa lenggang
tanpa desah
tanpa suara
salam sapa pesat berkilat menuju ke menyampai di semua arah semua aras
semu
menyapa segala waktu tanpa pekan hari tanggal jam menit detik
bulan tahun windu abad dan jaman
diinjak libas tanpa tebas
sampai
diam itu dimana-mana dikapan-kapan dikilat-kilat
dicepat-cepat ditetap-tetap didiam-diam
sendiri ribut ramainya tanpa ukuran
ukuran itu memang menyemu
semu belaka
Perhelatan
melenggang maskoki anggun sampai keropos membusuk tanpa peduli seolah-olah
telaga indah berbunga ganggang berlumuan koral bersembur gelembung angin mata air
menyata hanya telaga maya aqurium sahaja
melengking nyanyian kicau burung permai dan anggung perkutut bersanding tumpukan
pakan, air jernih dan kebersihan setangkai dua seonggok koral
menyata sebuah sangkar dengan pernik-perniknya
Perhelatan
mempertemukan setumpuk rindu kenangan canda tawa tangis kegembiraan
tukar pikir pengkayaan pengetahuan kecerdasan pemikiran
janji percintaan pertikaian kenal pisah tanpa karuan
kejutan
anak remajanya terjerat kencan maya
orang tuanya menyibuk berkelit kelindan maya
perempuannya lelakinya memaya
Perhelatan
semu membatu
panas membeku
dingin mengapi
gerah mengangin
Perhelatan
menyata menantang maya
melagu meragu semu
salam ini bersalam salam
Watugunung,
Cililin-Kebra-Jaksel, 22 Maret 2010
No comments:
Post a Comment