Friday, July 18, 2008

“Nyanyi Sri Krishna di Ujung Yodhawa”




Ketika langit tak menampakkan cercah
Matahari, rembulan dan bintang-gemintang
Sedang angin berhenti meniup, sebab waktu yang berjalan
Tanpa detak
Tanpa gerak
Tanpa terang
Tanpa gelap
Abu-abu juga tidak
Tanpa warna
Tanpa ucap
Tanpa kata-kata
Tanpa diam
Beku juga tidak

Ada gigil tanpa dingin
Ada keringat tanpa gerah
Ada tangis tanpa sedih
Ada tawa tanpa kegembiraan
Ada mengapa tanpa apa
Ada apa tanpa siapa
Ada siapa tanpa mana
Ada mana tanpa buat
Ada buat tanpa saat
Sebabkah saat tanpa hadap

O... Saudaraku
Dimanakah arah tengah bersembunyi
Atau telah lentingkah ia
Lalu menyelip di segala selip

O... Saudaraku
Dudukku, dudukmu, duduk kita
Menyorong pantat, mengawang bokong
Letih tanpa lelah
Susah tanpa jengah
Berlabuh di pantai Sudah

Arahku yang lenting ternyata menancap tajam
Di lubuk hati Shang Hyang Rukmi

Tengah Hari di Kalibata (Jkt), 2 Juli 2008


No comments: