Penat
Sesak
Pening
Jenuh
Gerah
Panasnya seperti tempias bara-api neraka
Walau matahari senja bulat merona
Riuh-riah merayu dengan canda dan senyum
Sumringah
Menuju Jakarta kali ini masih juga
Sangat menjemukan
Laiknya menyusur lorong gelap yang sudah jelas
Ujung dan ujungnya
Sarat ketidakmanuwian
Menunggu menjerat
Sesak
Pening
Jenuh
Gerah
Panasnya seperti tempias bara-api neraka
Walau matahari senja bulat merona
Riuh-riah merayu dengan canda dan senyum
Sumringah
Menuju Jakarta kali ini masih juga
Sangat menjemukan
Laiknya menyusur lorong gelap yang sudah jelas
Ujung dan ujungnya
Sarat ketidakmanuwian
Menunggu menjerat
(Dalam Kereta Api Bangunkarta, 22 Agustus 2007)
No comments:
Post a Comment