Atas perhitungan waktu, terminal tujuan sudah semakin dekat
Orang-orang yang jalan berbaris malah semakin ragu,
apakah jalan yang sudah ditempuh sungguh benar
melalui jalur menuju terminal yang telah ditetapkan
Semua bulai berpikir dan takut berujung di kesesatan!
Sesat pikir
Sesat jalan
Sesat tujuan!
Cukupkan waktu berbenah dari kesia-siaan
(Jakarta, 15Juli2011)
Pada pidato kenegaraan di depan DPRRI tanggal 16 Agustus 2006, Presiden mencanangkan pengintegrasian program-program penanggulangan kemiskinan dalam satu payung Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Basis program nasional ini adalah Program Pengembangan Kecamatan (PPK) dan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang dibiayai dengan sumber dana utang dari Bank Dunia. Sampai kemudia PNPM menjadi ikon pembangunan Kabinet SBY-JK dan SBY-Budiono. Hampir seluruh kementerian memiliki program sejenis ini. Terbesar adalah PNPM yang dikelola Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pekerjaan Umum. Program-program atas biaya utang itu diarahkan untuk meraih capaian MDGs di 2015 dan terutama adalah kemandirian masyarakat dan kerjasama sinergis masyarakat-pemerintah-swasta dalam penanganan masalah kemiskinan dan pembangunan.
Dengan berbagai masalah yang melekat dalam penyelennggaraan dan pengelolaan program, serta kompleksitas persoalan politik pemerintahan dan persoalan-persoalan sosial, ekonomi, budaya dan kewilayahan sampai campur tangan pihak pemberi utangan sampai ke hal teknis dan renyik di operasional lapangan. Berbagai pihak di internal dan eksternal penggiat program pemberdayaan tersebut mulai dihinggapi keraguan dan kegamangan atas jalan, langkah dan pencapaiannya nanti. Salah kelola, salah terap atau salah desain? Ini diantara pertanyaan-pertanyaan yang tampak mengendap dan secara hati-hati tampil dalam perbincangan-perbincangan informal.
K.O.K. adalah puisi pendek atas situasi tersebut.
No comments:
Post a Comment