Sama berasal dari setetes air mani dan segumpal darah Hidup
Tumbuh diinang dan terlahir oleh Rahim Perempuan
Berdiri disangga dua kaki dan berkacak dengan dua tangan
Mulut sama-sama menganga menadah kunyah panganan
Hidung mengendus hirup bernapas angin
Dan semua tentang dirimu, diriku dan mereka
Apa yang telah membeda?
Dalam pesta-pora penuh gegap-gempita
Aku masih mengingat perihal
Keringat, darah dan air mata
Serpih-serpih daging, tulang-belulang dan rongsokan jasad
Kakek, nenek dan moyangku
Tanah, air dan hasil bumi Bunda Pertiwiku
Tersampir ikut melekat sebagai riba dalam setiap darah, daging dan nafasmu
Watugunung
Jakarta, Setelah April 2011
No comments:
Post a Comment