Friday, February 27, 2009

“Kurang dari Sebenggol Sehari” (Diukur Cukup dengan Sesuap Nasi)

Tulallingtong….

Kereta segera diberangkatkan menuju Jakarta
Wajah-wajah berparas gerah-lelah
Masih sedikit bincang dengan gelak-tawa
Bertikai tangis gelisah bayi dan anak-anak
Ayo, ketiak siapa yang mampu kalahkan
Bau anyir, basi, busuk dan bangernya Jakarta

Kereta berjejal panas
Dangdut, pop dan asal menyanyi
Lagu dulu dan paling kini
Kotbah pengemis,
Serpih-serpih ter imakasih dan caci maki
Jual barang makanan pabrikan dan hasil petani
Apasaja nanti,
Di Jakarta akan kami jual badan, tenaga dan harga diri
Ketengan atau borongan, harganya terserah para pembeli
Hidup kami hanya diukur dengan sesuap nasi



Rangkasbitung-Jakarta, 27-28 januari 2009

No comments: