Tuesday, July 31, 2007

“Aku, Kau dan Jakarta”

Sumpeg,
Menyesakkan!

Jakarta...
Bagaimana engkau dapat tahan bersamanya?

Belum lagi dua tahun
Aku mulai gelisah dan
Tidak kerasan




Jakarta, 31 Juli 2007

Friday, July 13, 2007

“Kotbah di Sore Hari”

terdengar tegas
dalam alun suara yang lugas dan jelas

kebaikan...
kebaikan...
kebaikan...
kebaikan...
kebaikan...

tak jemu didengungkan
walau
laku dan kerja tetap serampangan
tak jemu
tiada henti dikerjakan

begitulah
sepantas tetap ada yang melaksanakan

rembang senja terus merambat menuju malam



(Bengkulu, 11 Juli 2007)

“Bangsat! (3)”

aku juga ingin memaki
diriku sendiri

bangsat!
bajingan!
lonte!
pelacuran!

ooh,
subhanallah
astaghfirullah
la ilaha ilallahu allahu akbar
ya allahu ya rabbulalamiin


(Bengkulu, 12 Juli 2007)

“Taman Kecil”

Beraneka tanaman
Bunga dan dedaunan
Tertata rapih
Ditanam di sisa-sisa lahan yang diperuntukkan
Indahnya
Nyaman di hati



(Bengkulu, 11 Juli 2007)

“Kentut”

kung!
krooot....
kret!

ada katak tergencet bokong
di dudukku




(Bengkulu, 11 Juli 2007)

"Bangsat! (2)"

cukup jelas,
siapa yang seharusnya dicaci
namun aku hanya ingin memaki saja

aku hanya ingin memaki saja

aku
hanya
ingin
memaki
saja

memaki
maki
ma
ki



(Bengkulu, 11 Juli 2007)

“Rumpi-Rumpi Rumah Mimpi”

Rumah yang dibangun dengan desain megah
Besar bangunnya di atas
Hamparan pekarangan yang hampir
Tidak terhingga luasannya

Segala daya, tenaga dan biaya dicurah-banjirkan
Uangnya didapat dari dompet tetangga
Dengan menggadai masa

Ternyata
Ia bertulang baja rongsokan dan
Besi bertahi karatan
Tanpa pondasi
Beratap jerami
Busuk!



(Bengkulu, 11 Juli 2007)

Wednesday, July 4, 2007

“Gundah di Paruh Jalan”

Rambutmu tampak mulai berkarat
Selintas-lintas helai uban
Timbul dan tenggelam

“Proses penuaan, Bo...”
Demikian kau bilang

Itukah yang telah mengungkitmu dengan rasa was-was
Di mimpi yang kau sebut:
“Suamiku kawin lagi...”

Tak usah gundah
Itu biasa
Tak usah gelisah




Jakarta, 4 Juli 2007

“Sekuntum Mawar Dari Sukabumi”




Cantikmu
Manja sekali

Warnamu
Jelas tegas

Harummu
Semoga engkau selalu menjaganya


Jakarta, 2-4 Juli 2007